Pemerintah Diminta Galakkan Sosialisasi Bangunan Tahan Gempa

24-01-2017 / KOMISI V

Anggota Komisi V DPR Sahat Silaban meminta Pemerintah untuk menggalakkan sosiaslisasi bangunan tahan gempa, khususnya kepada daerah yang rawan gempa. Pasalnya, jika bangunan mudah roboh, dikkwatirkan menimbulkan banyak korban.

 

Demikian dikatakannya usai mengikuti kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR ke Kabupaten Pidie, Aceh, Kamis (19/01/2017). Kunspek ini meninjau bendungan Seumayam di Gampung Pulo Hagu, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Aceh, yang jebol akibat hujan terus menerus dan berimbas banjir beberapa waktu lalu.

 

“Jadi setelah saya pelajari, Aceh ini hampir setiap tahun, kadang 2 kali setahun, diterpa gempa bumi. Kasihan masyarakat. Saya katakan, tolong disosialisasikan kepada masyatakat terkait bangunan tahan gempa. Karena daerah ini rawan dengan gempa, jangan terlalu mudah membangun bangunan dari beton,” jelas Sahat.

 

Karena Aceh berada di daerah rawan gempa, politisi F-Nasdem itu melihat tidak semua lapisan masyarakat mengetahui standarisasi bangunan tahan gempa. Sehingga ia berharap, Pemerintah Daerah gencar melaksanakan sosialisasi bangunan tahan gempa.

 

“Ini tidak semua masyarakat tahu, bagaimana bangunan yang tahan gempa. Pemkab dan Pemprov harus lakukan sosialisasi. Jika rumah dibangun mengggunakan beton, kemudian gempa, sangat fatal kalau yang namanya beton terhadap gempa,” kuatir Sahat.

 

Di sisi lain, politisi asal dapil Sumut itu juga meminta kepada Pemda Aceh untuk tidak mudah memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kepada warganya, jika bangunan yang didirikan tidak berkategori bangunan tahan gempa.

 

“Saya tekankan kepada Pemda Aceh, untuk tidak mudah memberikan izin untuk mendirikan bangunan. Karena itu salah satu cara kita untuk melakukan antisipasi, dan munculnya korban akibat gempa,” pesan Sahat.

 

Hal senada diungkapkan Ketua Tim Kunspek, sekaligus Wakil Ketua Komisi V DPR, Yudi Widiana Adia. Menurutnya, gempa yang terjadi beberapa waktu lalu, dan menyebabkan munculnya korban jiwa, masih belum meratanya sebaran sosialisasi bangunan tahan gempa.

 

‘’Setelah kita melakukan pengakajian, dan dialog bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan pihak terkait lain, sosialiasai mengenai rumah tahan gempa masih harus terus digalakkan,” tegas politisi F-PKS itu.

 

Bahkan, hasil keterangan dari Plt. Bupati Pidie, Munawar A. Jalil, banyak rumah ibadah yang roboh akibat bencana gempa itu. Sehingga juga perlu ada pembinaan dari Pemerintah Pusat, kepada masyarakat terkait bangunan tahan gempa itu.

 

“Jadi untuk rumah ibadah, perlu ada prototype yang lebih tahan gempa di Aceh ini,” pesan politisi asal dapil Jawa Barat itu.

 

Sebagaimana diketahui, Gempa berkekuatan 5,6 skala richter melanda Banda Aceh dan sekitarnya beberapa waktu yang lalu. nfo dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh, gempa berpusat di laut sekitar 235 kilometer Barat Laut Kota Sabang. Kedalamannya 10 kilometer. Setidaknya, 104 orang tewas menjadi korban gempa itu. (sf) foto: sofyan/od.

BERITA TERKAIT
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...
Saadiah Tegaskan Pentingnya Ketahanan Air di Wilayah Kepulauan
04-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Sabtu...
Jembatan Pulau Balang yang Akan Jadi Rest Area Harus Fokus Pada Keselamatan
30-07-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, IKN – Jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi penghubung vital antara Kota Balikpapan dan Kawasan...